Seperti kata kebanyakan orang “nyari kerja di jaman sekarang ini gag gampang”. Kata – kata ini mengandung banyak makna, mulai dari kemampuan dasar yang menjadi modal, pengalaman, ijasah, sampai cara kita dalam melamar pekerjaan sangat menentukan diterimanya kita dalam perusahaan atau instansi di mana kita melamar.
Kenyataannya, ga sedikit pelamar pekerjaan yang di tolak hanya karena alasan – alasan sepele yang kadang tak terpikirkan oleh kita sebagai pelamar kerja (hehe, pengalaman pribadi). Hal seperti ini terjadi meskipun kriteria utama berupa ijasah dan kemampuan sudah terpenuhi. Untuk menghindari hal tersebut, salah satu yang bisa “disiasati” adalah mencermati persiapan dalam melamar pekerjaan.
Jangan sampai hanya karena alpa mempersiapkan persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, kesempatan kerja yang sudah tipis pun melayang, ga pengen
1. Surat-surat tidak lengkap
Untuk point pertama, periksa dahulu kelengkapan dokumen,sebelum melangkah ke luar dari rumah. Ketidaklengkapan dokumen merupakan salah satu kesalahan fatal yang berakibat ditolaknya permohonan kerja, miriiis
2. Datang terlambat
Kebiasaan jam karet yang biasanya bersifat nular sebaiknya ditinggalkan. Banyak perusahaan asing yang gag mentoleransi keterlambatan calon pelamar, khususnya ketika diundang untuk mengikuti serangkaian tes. Untuk mengatasinya, cobalah sehari sebelum tanggal tes melakukan survai. Tambahkan setengah jam dari waktu tempuh yang diperlukan. Lebih baik datang lebih awal dari pada mepet – mepet malah jadi terlambat atau pikiran buyar.
3. Berpakaian kurang sopan
Cinta pandangan pertama.
Dari mata turun ke hati.
Kata – kata itulah yang sepertinya cocok untuk menggambarkan uraian berikut. Keberhasilan bisa jadi dimulai dari pandangan pertama. Penyeleksi tentu akan mempunyai penilaian tersendiri ketika melihat pelamar kerja pada saat melakukan wawancara. Karena itu hindari pemakaian aksesori yang berbeda dengan adat kebiasaan. Tampil selayaknya, rapi, sopan, tidak neko- neko, dan kalau perlu tampil wangi.
4. Mencantumkan referensi terlalu banyak
Referensi dalam curriculum vitae (CV) atau daftar riwayat hidup memang penting. Tapi perlu diingat, jangan terlalu banyak karena akan menimbulkan kesan bahwa kita memiliki mental tidak percaya pada kemampuan sendiri dan suka menonjolkan diri bahasa inggrisnya tu lebbay.
5. Jangan meremehkan hobi
Kalau punya hobi unik yang diperkirakan bisa membantu kreativitas kerja, tak ada salahnya dicantumkan dalam CV, contohnya hobi nulis cerpen, kemudian lamaran kamu ajukandi instansi
6. Salah tulis atau sebut nama
Nama itu di selameti.
Itu yang biasa kita dengar ketika kita salah sebut nama teman atau kerabat. Namun itu masih di tolelir, paling – paling temen kita hanya berkata demikian. Namun Jangan biasakan, jika hal ini sampai terjadi ketika kita menyebut nama pimpinan perusahaan, weee,,, bisa fatal akibatnya, pimpinan akan sakit hati, karena hal tersebut akan mempengaruhi kewibawaan dan reputasinya. Usahakan agar meneliti kembali saat menulis nama orang dalam
7. Melebih-lebihkan keterampilan
Biasanya penyeleksi akan lebih jeli akan hal ini. Mereka akan terus meneliti bagian-bagian dalam CV atau daftar riwayat hidup yang dianggap terlalu dibuat-buat alias lebay. Malahan, ada yang mempersiapkan tes praktik langsung untuk menguji kebenaran laporan yang kita buat. Kalau waktu di tes kita gag bisa, gag sesuai dengan yang di harapkan, malu dan reputasimu bakal ancur, ujung –ujungnya gagal lolos tes. Oleh sebab itu jangan coba-coba menonjolkan sesuatu yang tidak dimiliki.
8. Bicara berbelit-belit
Wawancara merupakan saat yang tepat untuk mengungkapkan segala keinginan yang terpatri dalam diri. Pewawancara pasti akan menanyakan semua segi dalam hubungannya dengan isi CV atau daftar riwayat hidup yang telah dikirimkan. Dalam menyerap informasi darikita, mereka menggunakan logika berpikir secara rasional. Setiap uraian akan dihubungkan dengan keterangan sebelumnya. Karena itu jangan memberi keterangan yang berbelit-belit. Apabila penyeleksi menganggap kita memberikan keterangan yang tidak jelas, jangan berharap banyak deh.
9. Meminta fasilitas
10. Lupa memotong rambut
Sepele, namun fatal.
Rambut gondrong kebanyakan tidak disukai perusahaan, kecuali profesi yang kita cari berhubungan dengan hal-hal yang tidak membutuhkan kerapian.
Sementara ini cukup segini dulu, dan tentunya masih banyak kelalaian lain yang ditemui di lapangan.
Tidak selamanya kepintaran seseorang akan memberikan keberhasilan baginya.
Moralitas masih menjadi perhitungan paling utama masyarakat kita.
Apa gunanya inteligensia tinggi, tetapi moralnya rendah.